Perbedaan???
Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Allahumma Sholli'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad.
Alhamdulillah,
Allah SWT Maha Tunggal, tak ada sesuatu pun yang
menandingi-Nya. Adapun makhluk selalu memiliki tandingan atau pasangan. Inilah
yang membedakan antara Tuhan dengan makhluk-Nya. Hitam berpasangan denga putih,
hiduo berjodoh dengan mati, baik berlawanan dengan buruk, demikian seterusnya.
Manusia diciptakan dengan warna kulit dan bahasa yang beragam. Suku dan budaya
juga tak kalah corak ragamnya. Adapun tentang banyaknya perbedaan ini,
Rasulullah SAW pernah bersabda,
“perbedaan adalah rahmat”
Rahmat artinya kasih sayang. Maka seharusnya
perbedaan-perbedaan yang ada di muka bumi ini justru memunculkan perasaan kasih
dan sayang dalam dada manusia. Yakni tumbuhnya cinta yang mendalam kepada Allah
SWT selaku pencipta aneka raga m makhluk ini. Dalam meniti hidup ini , kita
dianjurkan untuk mengetahui dan menghargai perbedaan. Namun prinsip dasar
tetaplah harus dipegang, yakni keimanan dan keislaman. Jangan sampai
menafsirkan secara keliru atas semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Saat ini kita
sering menyaksikan sebagian umat islam yang mengorbankan akidah demi kesatuan
bangsa. Ada sebagian saudara kita . Jangan sampai menafsirkan secara keliru
atas semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Saat ini kita sering menyaksikan sebagian
umat islam yang mengorbankan akidah demi kesatuan bangsa. Ada sebagian saudara
kita yang tiada sungkan mencampurkan ibdah dengan agama lain. Padahal jelas
sekali Firman Allah SWT :
Untukmu
Agamamu, dan untukkulah agamaku. (Q.S Al-Kaafiruun {109} :6)
Kalau kita mau
menengok sejarah, semboyan Bhineka Tunggal Ika itu sendiri dimaksudkan oleh
sang pencetus (Mpu Tantular) untuk menggambarkan aneka ragam ciptaan, namun
hakikinya semua itu satu jua, yakni perwujudan Wajah Tuhan. Bukan untuk
melegalkan percampuran ibadah antar agama.
Saya sepakat
dengan Cak Nun (Emha Ainun Najib) yang mengutamakan agama itu sebgai istri.
Istri itu cukup satu saja, yang harus kita sayangi. Kita harus menghormati
istri orang lain, tetapi tidak boleh menggoda atau menggaulinya. Dalam beraga,
agama kita tetaplah satu. Kita menghormati agama orang lain, kita tidak perlu
mengganggu mereka namun juga tidak perlu bersatu dengan mereka dalam hal ibadah.
Perbedaan adlah
kekayaan. Sebagai manusia, kita harus mampu bersikap bijaksana di tengah
masyarakat yang penuh kebhinekaan (Pluralisme). Sebagai anak bangsa kita harus
menghargai orang-orang dari suku lain yang berbeda bahasa daerah dan tradisi
budaya. Dan sebagai umat Islam, kita pantas bangga dengan agama kita namun
tetap menghargai dan menghormati pemeluk agama lain, tanpa ada permusuhan.
13.
Hai manusia, Sesungguhnya kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.
(Q.S Al-Hujaraat {49}:13)